Senin, 09 Februari 2009

Membuat Bubble sederhana

Ini buat yang baru latian photoshop.. lumayan .. barusan iseng-iseng klak-klik.. jadi deh bubble.. hehehe..

Seperti biasa dan akan selalu begini … buka dokumen baru :P

bubble1

Buat gradien dengan warna dari putih ke biru muda.. di atur-atur aja yaa.. tapi usahain si warna biru lebih dominan.

bubble2

buat lingkaran dengan elliptical marquee tool ( catatan : sambil tekan SHIFT biar lingkaran nya bener2 bulet )

bubble3

Buat layer baru dan gunakan Brush tool dengan size 100

bubble4

Warnain dengan brush tool tadi setiap sisi dari lingkaran tersebut.. lalu warnai dikit tengahnya biar keliatan lebih realistik,

bubble5

kalo udah keliatan realistik.. sekarang tekan CTRL+J untuk menduplikan layer lingkaran tadi.. trus tarik garis bantu tengah atas ke bawah…untuk membuat bayangan..

bubble6

sekarang atur Opacity layer baru tadi menjadi 50% atau 30 % .. hapus setengah lingkaran yang bawah..

bubble7

Sebenernya ini udah beres.. tapi bisa dikreasikan biar keliatan keren.. contohnya gini

bubble89

Selamat mencoba..

Excel Tutorial

Apakah Excel?




Microsoft Excel is an electronic spreadsheet program. Microsoft Excel merupakan program spreadsheet elektronik.

You might of heard the terms "spreadsheet" and "worksheet". People generally use them interchangebly. Anda mungkin pernah mendengar tentang istilah "spreadsheet" dan "kerja". Orang biasanya menggunakannya interchangebly. To remain consistent with Microsoft and other publishers the term worksheet refers to the row-and-column matrix sheet on which you work upon and the term spreadsheet refers to this type of computer application. Untuk tetap konsisten dengan Microsoft dan penerbit lainnya istilah worksheet merujuk pada baris dan kolom matriks pada lembaran yang anda bekerja pada spreadsheet dan istilah ini merujuk kepada jenis aplikasi komputer. In addition, the term workbook will refer to the book of pages that is the standard Excel document.The workbook can contain worksheets,chart sheets, or macro modules. Selain itu, istilah workbook akan mengacu pada buku halaman yang standar document.The workbook Excel dapat berisi worksheet, grafik lembar, atau modul makro.


The Spreadsheet Concept Konsep yang Spreadsheet




The Workbook The Workbook

Most of the Excel screen is devoted to the display of the workbook. Sebagian besar Excel layar dikhususkan untuk tampilan dari workbook. The workbook consists of grids and columns. The intersection of a row and column is a rectangular area called a cell . Workbook terdiri dari grids dan kolom. The persimpangan dari baris dan kolom adalah segi empat wilayah yang disebut sel.

Cells Sel

The workbook is made up of cells.There is a cell at the intersection of each row and column.A cell can contain a value, a formula, or a text entry. Workbook terdiri dari cells.There adalah sel pada setiap baris dan column.A sel dapat berisi nilai, sebuah rumus, atau teks yang masuk. A text entry is used to label or explain the contents of the workbook. J entri teks digunakan untuk label atau menjelaskan isi buku kerja. A value entry can either be a constant or the value of a formula. Nilai entri dapat menjadi konstan atau nilai dari rumus. The value of a formula will change when the components ( arguments ) of the formula change. Nilai yang akan berubah bila rumus komponen (argumen) dari rumus berubah. The appeal of spreadsheet programs is the ability to change one value and watch all other values that depend on that first value automatically change when the spreadsheet is recalculated. Banding dari spreadsheet program adalah kemampuan untuk merubah nilai dan menonton semua nilai-nilai lain yang bergantung pada nilai yang pertama secara otomatis saat mengubah spreadsheet adalah recalculated.

Rows, Columns, and Sheets Baris, Kolom, dan Lembar

The Excel worksheet contains 16,384 rows that extend down the worksheet, numbered 1 through 16384. Excel worksheet yang berisi 16384 baris yang memperpanjang menurunkan worksheet, berangka 1 sampai 16.384.

The Excel worksheet contains 256 columns that extend across the worksheet, lettered A through Z, AA through AZ, BA through BZ, and continuing to IA through IZ. Excel worksheet yang berisi 256 kolom yang membentang di seluruh worksheet, melalui banyak membaca J Z, AA melalui AZ, BA melalui BZ, dan terus melalui IA Iz.

The Excel worksheet can contain as many as 256 sheets, labeled Sheet1 through Sheet256. Excel worksheet yang dapat berisi sebanyak 256 lembar, berlabel Sheet1 melalui Sheet256. The initial number of sheets in a workbook,which can be changed by the user is 16. Awal jumlah lembar dalam workbook, yang dapat diubah oleh pengguna 16.

Cell References Sel Referensi

Cell references are the combination of column letter and row number. Sel referensi adalah kombinasi dari huruf dan kolom nomor baris. For example, the upper-left cell of a worksheet is A1. Misalnya, kiri atas-sel dari worksheet adalah A1.

The Excel Window The Excel Window




You will learn about Excel's toolbars and entering information into a workbook in the next part of the tutorial. Anda akan belajar tentang Excel's toolbars dan memasukkan informasi ke dalam sebuah workbook berikutnya bagian dari tutorial.

Main Menu Menu Utama





Getting Started Memulai




Throughout the tutorial you will have two windows active; a window displaying the tutorial and a window displaying an Excel workbook. Sepanjang tutorial anda akan memiliki dua jendela aktif; jendela menampilkan tutorial dan jendela yang menampilkan sebuah workbook Excel. Let's begin. Mari kita mulai.

Find and Open Excel 97. Cari dan Buka Excel 97.

Resize and position then window displaying the tutorial next to the blank Excel workbook. Ukuran dan posisi jendela kemudian menampilkan tutorial di samping kosong workbook Excel.

Excel displays a new workbook when it is opened. In a new workbook all the cells are empty. Excel menampilkan workbook baru bila dibuka. Dalam sebuah workbook baru semua sel yang kosong. A cell is active when the border is highlighted in blue. J sel aktif saat perbatasan disorot dalam warna biru. When you enter information, the information is stored in the active cell. Bila Anda memasukkan informasi, informasi akan disimpan dalam sel aktif. Let's learn how to enter information into a workbook. Mari kita mempelajari cara memasukkan informasi ke dalam workbook.


Entering Information Into a Workbook Informasi yang masuk Ke Workbook




Entering Text and Constants Memasukkan teks dan konstan

Click on the Excel window, select a cell by clicking on it, and enter: Excel is fun. Klik pada jendela Excel, pilih salah satu sel dengan mengklik, dan masukkan: Excel sangat menyenangkan.

Observe the following: Memperhatikan hal-hal berikut:


Observe that your text is displayed in two areas. Mengamati bahwa teks tersebut akan muncul di dua daerah. Text is displayed in the active cell within the workbook and it is also displayed in the formula bar . Teks tersebut akan muncul di sel yang aktif di dalam workbook dan juga ditampilkan dalam formula bar. The formula bar is activated as soon as you begin typing in a cell. Formula bar diaktifkan segera setelah Anda mulai mengetik di sel. At the far left is the reference section , which will show the reference of the active cell. Di paling kiri adalah bagian referensi, yang akan menampilkan referensi dari sel yang aktif.

Next to the formula bar are the Cancel and Enter buttons ( Rumus di sebelah bar yang Batal dan tombol Enter ( ). The Cancel and Enter buttons are only visible while Excel is in edit mode. ). The Batal dan tombol Masukkan hanya terlihat saat Excel dalam modus edit. Excel is in edit mode anytime you begin typing an entry. Excel dalam modus edit kapan saja anda mulai mengetik masukan. To put Excel in edit mode, click in the formula bar. Untuk meletakkan Excel dalam mode edit, klik di formula bar.

Within the Excel window, click in the formula bar to display the Cancel and Enter buttons. Excel di jendela, klik di formula bar untuk menampilkan Batal dan tombol Enter.

The Enter button enters the text you typed into the cell. Masukkan tombol yang memasuki teks yang Anda ketik ke dalam sel. You could also press the Return key on the keyboard. Anda juga dapat menekan tombol Kembali pada keyboard.

If you want to edit the text you entered into a cell, you click the formula bar, type your changes and click on the Enter button. Jika Anda ingin mengedit teks yang Anda masukkan ke dalam sel, Anda klik formula bar, jenis perubahan Anda dan klik pada tombol Enter.

The Cancel button cancels your changes. Tombol Batal membatalkan perubahan Anda.

Within the Excel window, click in the formula bar and change the text: fun, to outrageous . Excel di jendela, klik di formula bar dan mengganti teks: menyenangkan, untuk menghina.

Click on the Enter button to enter the edit. Klik pada tombol Enter untuk memasukkan edit.

Click on the Cancel button to cancel the edit. Klik tombol Batal untuk membatalkan edit.

Entering constant values is the same as entering text, except that constant values are right-justified by default. Memasukkan nilai konstan sama memasukkan teks, kecuali yang konstan nilai-kanan dibenarkan secara default. You will learn how to change this default when you learn other formatting changes. Anda akan mempelajari cara untuk mengubah default ini bila Anda mempelajari perubahan format lainnya.

Entering Formulas Memasuki Rumus

All formulas in Excel must begin with an equal sign (=). When a formula is entered into a cell, the formula itself is displayed in the formula bar when that cell is highlighted, and the result of the formula is displayed in the actual cell. Semua rumus di Excel harus dimulai dengan tanda yang sama (=). Bila rumus yang dimasukkan ke dalam sel, rumus itu sendiri akan muncul di bar formula ketika sel yang akan disorot, dan hasil dari rumus tersebut akan muncul di sel yang sebenarnya . When you are typing in formulas, do not type spaces; Excel will delete them. Bila Anda mengetik dalam rumus, jangan ketik spasi; Excel akan menghapusnya.

Within the Excel window, select cell A2 and enter the constant value 12. Di dalam Excel jendela, pilih sel A2 dan memasukkan nilai konstan 12. (Remeber to click the Enter button or the Return key when you are done typing). (Jangan lupa untuk klik tombol Enter atau tombol Kembali setelah selesai mengetik).

Within the Excel window, select cell A3 and enter the constant value 15. Di dalam Excel jendela, pilih sel A3 dan memasukkan nilai konstan 15.

Within the Excel window, select cell A4 and click on the formula bar. Di dalam Excel jendela, pilih sel A4 dan klik pada formula bar.

Within the formula bar, enter an equal sign followed by A3+A4 . Rumus di bar, masukkan tanda yang sama diikuti oleh A3 + A4.

Observe: Mengamati:


Click on the Enter button or press the Return key to enter the formula. Klik pada tombol Enter atau tekan tombol Kembali untuk memasukkan rumus.

Your worksheet should look as follows: Kerja Anda akan terlihat sebagai berikut:


Excel displays the result of the formula in cell A4. Excel akan menampilkan hasil dari rumus di sel A4.

Within the Excel window, select cell A3 and change the number 15 to the number 40, and enter the edit. Di dalam Excel jendela, pilih sel A3 dan mengganti nomor 15 ke nomor 40, dan masukkan edit.

The formula value should have changed in cell A4 to the number 52. Rumus nilai harus diubah dalam sel A4 ke nomor 52.


Now that you know how to enter information into an Excel workbook it is time to create a simple workbook. Sekarang Anda tahu cara untuk memasukkan informasi ke dalam sebuah workbook Excel adalah saatnya untuk membuat workbook sederhana.

Jumat, 17 Oktober 2008

Domain Name Provider

Domain Name Provider


DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.

DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.

A. Sejarah Singkat DNS

Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke jaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.

Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.

Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

Gambar Jaringan-jaringan wireline

WIRELINE

Gambar Jaringan-jaringan wireline:

Gambar jaringan wireless

1. WIRELESS
Gambar jaringan wireless:







Gambar-gambar wireless:








SEJARAH INTERNET INDONESIA

SEJARAH INTERNET INDONESIA

Awal Internet Indonesia

RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di akhir tahun 1990 dan awal tahun 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.

Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amateur Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo, berguru pada para senior radio amatir seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian didorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000, AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktivitasnya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.

Di tahun 1986-1987 yang merupakan awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990, komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan radio amatir. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik radio amatir kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir ini.

RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) merupakan motor dibalik operasional Internet di UI. RMS Ibrahim pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC [1].

Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998.

Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.

Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang "maniak" IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.

Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amateur Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.

Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting.

Awal Internet Indonesia

RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di akhir tahun 1990 dan awal tahun 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.

Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amateur Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo, berguru pada para senior radio amatir seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian didorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000, AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktivitasnya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.

Di tahun 1986-1987 yang merupakan awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990, komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan radio amatir. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik radio amatir kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir ini.

RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) merupakan motor dibalik operasional Internet di UI. RMS Ibrahim pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC [1].

Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998.

Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.

Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang "maniak" IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.

Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amateur Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.

Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting.

Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Onno W. Purbo jaringan komputer dan Internet di Indonesia. merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat di lihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPASJaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di akhir tahun 1990 awal 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahsiswa Elektro ITB di tahun 1989. berjudul "

Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purboamatir radio seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m (7MHz). di tahun (YC1DAV), berguru pada para senior

Robby Soebiakto YB1BG yang waktu itu bekerja di PT. USI IBM Jakarta merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data radio paket yang kemudian mendorong ke arah TCP/IP. Teknologi radio paket TCP/IP yang kemudian di adopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994.

Di tahun 1988, dalam surat pribadi Robby Soebiakto YB1BG mendorong Onno W. Purbo YC1DAV/VE3 yang berada di Hamilton, Ontario, Kanada untuk mendalami TCP/IP. Robby Soebiakto YB1BG meyakinkan Onno W. Purbo YC1DAV/VE3 bahwa masa depan teknologi jaringan komputer akan berbasis pada protokol TCP/IP.

Robby Soebiakto (YB1BG) menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktifitas-nya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.

Di tahun 1986-1987 awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto (YB1BG) merupakan pionir dikalangan pelaku amatir radio Indonesia yang mengkaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar.

Di awal tahun 1990 komunikasi antara Onno W. Purboamatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir radio. (YC1DAV/VE3) yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan amatir radio di Indonesia dilakukan melalui jaringan

Robby Soebiakto YB1BG berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik amatir radio kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan amatir radio ini.

Tahun 1992-1993, Muhammad Ihsan masih staff peneliti di LAPANBogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Ranca Bungur tidak jauh dari

Jaringan LAPAN dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998. pada infrastruktur

Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.

Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Perindustrian Tungki Ariwibowo menjalankan BBSBBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang "maniak" IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama Indonesia yang menjawab e-mail sendiri. pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya



Gateway Internet ITB yang pertama menggunakan 286


Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amatir Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin

ISP

Internet Service Provider Indonesia

Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI.

Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX.

Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).

Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com Cuplikan-cuplikan Perjuangan IT & Internet Indonesia


Pengguna Awal Internet Lewat CIX dan Compuserve

Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telpon Internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS) juga menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya akses Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX.